Apart Gabungan TNI‐Polri Menembak Tiga Anak Dibawah Umur Di Dogiyai Satu Korban Meninggal Dunia
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT NEWS Media Resmi Pergerakan Perjuangan Rakyat Sipil dan Perkembangan situasi di Tanah Papua
Senin, 11 Agustus 2025
Apart Gabungan TNI‐Polri Menembak Tiga Anak Dibawah Umur Di Dogiyai Satu Korban Meninggal Dunia
Sabtu, 09 Agustus 2025
KNPB Yahukimo Menggelar Diskusi Bersama Memperingati Hari Masyarakat Adat Se-Dunia
Yahukimo- KNPBnews, memperingati hari masyarakat adat se-dunia yang jatuh pada 9 agustus 2025 , Komite Nasional Papua Barat ( KNPB ) wilayah Yahukimo menggelar diskusi bersama dengan mengundang seluruh masyarakat Papua yang berada di Yahukimo , dengan mengangkat isu tentang Pelanggaran Terhadap Hak Masyarakat Adat, kegiatan berlangsung di Kantor Kesekretariatan KNPB Wilayah Yahukimo,Papua pada (09/08)
Dalam kesempatan peringatan hari masyarakat adat internasional , Badan Pengurus KNPB tidak hanya menggelar diskusi bersama tetapi juga memberikan pendidikan politik bangsa kepada rakyat Papua yang hadir , materi yang diberikan mengenai Pelanggaran hak-hak masyarakat adat yang dibawa oleh tn. Nesta Suhuniap, dalam penjelasaanya Nesta banyak menjelaskan tentang hak-hak masyarakat adat dan indentitas bangsa yang harus dilindungi dari ancaman pemusnahan.
Menurutnya " diera sekarang masyarakat adat harus melindungi atas identitas mereka, cara hidup mereka dan hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam tradisional selama bertahun-tahun, karena sepanjang kolonial menduduki wilayah Papua, hak-hak masyarakat adat akan selalu dilanggar. Apalagi di masa kekuasaan kapitalis dan imperialis Masyarakat Adat saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu kelompok masyarakat yang paling tidak beruntung dan rentan di dunia.
Makanya penting kita melihat Masyarakat internasional kini menyadari bahwa diperlukan langkah-langkah khusus untuk melindungi hak-hak mereka dan mempertahankan budaya dan cara hidup mereka yang berbeda." Ujarnya dalam momen diskusi bersama tersebut
Kegiatan pun diakhiri dengan pernyataan sikap oleh KNPB Wilayah Yahukimo bersama Seluruh Rakyat Papua khususnya mewakili Masyarakat Adat 12 suku di kabupaten Yahukimo menyikapi bahwa, KNPB bersama rakyat menolak Eksploitasi demi kepentingan oligarki , menolak kehadiran tambang Blok Soba untuk kepentingan minyak Buni dan Gas serta tambang Emas di Daerah Yallenang ,Mek, serta Una ukam, Menolak Proyek Strategis Nasional ( PSN ) dan program Hilirisasi mineral Nikel,Emas dan Batu Bara di atas Tanah Papua , Segera berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri berdasarkan Deklarasi Hak Masyarakat Pribumi Internasional tahun 2007 dan deklarasi HAM tanggal 10 desember tahun 1960
Admin : KNPB NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025
Aktivis KNPB Korban Kekerasan Militer di Yahukimo Didampingi LBH Melapor Ke Komnas HAM RI Perwakilan Papua Untuk Menuntut Keadilan Agar Para Pelaku Diproses Hukum
Aktivis KNPB Korban Kekerasan Militer di Yahukimo Didampingi LBH Melapor Ke Komnas HAM RI Perwakilan Papua Untuk Menuntut Keadilan Agar Para Pelaku Diproses Hukum
Jayapura_KNPBnews, Selasa 29/07/2025 anggota aktivis KNPB Wilayah Yahukimo yang didampingi LBH mendatangi Komnas HAM RI perwakilan Papua di Dok 5 jayapura , untuk melaporkan kasus kekerasan yang dialami oleh para korban di Yahukimo , para korban yang sempat mengalami penyiksaan secara tidak manusiawi oleh militer dari Satgas Pamtas RI-PNG Marinir AL yang bertugas di Yahukimo , sebelumnya menurut laporan yang telah ada bahwa ada empat aktivis KNPB yang ditangkap di Kantor Kesekretariatan KNPB Wilayah Yahukimo pada sabtu 13 Juli 2015, pukul 11 malam dan disiksa selama kurang lebih 4 jam hingga subuh dini hari dengan dimasukan kedalam drum berisi air, salah seorang korban disulut dengan rokok, janggut di bakar dengan korek api, dipuul hingga babak belur dari semenjak ditangkap di kantor kesekretariatan hingga sepanjang berada didalam truk tertutup milik marinir tersebut mereka terus mengalami penyiksaan dan pemukulan , hingga di bebaskan pada hari senin , setelah sebelumnya pada 15 Juli 2025, pukul 6 pagi ke empat korban dipindahkan ke Polres Yahukimo dan mendekap ditahanan selama 2 hari , prosees pemindahan pun terjadi setelah ada tekanan dari berbagai media massa dan informasi yang diviralkan di media sosial serta desakan dari badan pengurus KNPB wilayah sendiri bersama masyarakat dan keluarga korban yang terus mendatangi kantor Polres Yahukimo.
Dalam pertemuan dengan pihak Komnsa HAM , para korban didampingi kuasa hukum dan perwakilan Badan Pengurus Pusat KNPB , menjelaskan kronologi kejadian masing-masing korban selama ditangkap dan mengalami penganiayaan , dan memohon kepada Komnas HAM untuk memberikan perlindungan terutama bagi para korban juga kepada para aktivis kemanusiaan di wilayah konflik bersenjata karena rentan mengalami penangkapan dan penganiayaan oleh militer yang bertugas di sana khusus nya di Yahukimo. Korban anggota aktivis KNPB bersama BPP KNPB Pusat yang hadir juga meminta kepada Komnas HAM untuk mendesak kepada institusi Militer khususnya Militer AL agar segera tarik anggota Marinir Satgas Pamtas RI-PNG Marinir AL yang ditugaskan di Yaukimo karena Yahukimo jauh dari wilayah perbatasan Laut sehingga tidak sesuai untuk ditetapkan di Yahukimo,hal tersebut ditegaskan pula oleh Lince Tabuni selaku Kepala Komisariat Hukum HAM perwakilan BPP KNPB Pusat yang hadir mendampingi para korban .
para korban pun menyampaikan bahwa kasus kekerasan yang mereka alami telah dilaporkan ke LBH Papua dan memberikan surat kuasa kepada LBH untung mendampingi para korban pada proses selanjutnya dalam upaya penegakan hukum atas kekerasan dan kejahatan yang dialami anggota aktivis KNPB Wilayah Yahukimo tersebut. Para korban juga menuntut agar para pelaku penyiksaan yaitu Marinir Angkatan Laut yang bertugas di Yahukimo untuk dapat diproses secara Hukum .
Admin : KNPB News
Senin, 04 Agustus 2025
Naris Kalakmabin Warga Sipil Korban Penangkalan Liar Oleh Militer Indonesia , Keberadaannya Belum Diketahui
Pegubungan Bintang - KNPBnews , seorang warga sipil (remaja ) atas nama Naris Kalakmabin ( 17 tahun ) , ditangkap secara paksa oleh aparat Militer Indonesia ( TNI ) yang bertugas di Oksibil , Pegunungan Bintang pada senin 04/08
menurut informasi yang diterima KNPB News, penangkapan Naris Kalakmabin dilakukan tanpa ada surat peeintah penangkapan dan penahanan , tidak ada tindak kejahatan dan bukti yang jelas , apakah korban melakukan kejahatan
Menurut keterengan Naris Kalakmabin adalah seorang pemuda/ remaja biasa atau murni warga sipil yang bekerja sebagai tukang ojek yang kemudian ditangkap paksa oleh aparat Mikiter Indonesia. Pihak keluarga juga melaporkan bahwa hingga saat ini mereka belum mengetahui keberadaan Naris Kalakmabin yang di tangkap ,dia di tahan di mana ,keadaannya seperti apa
Sehingga pihak keluarga korban Narsi Kalakmabin menyerukan kepada semua pihak baik Pemrintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan lembaga Bantuan Hukum serta lembaga HAM yang ada untuk mengadvokasi kasus tersebut dan memastikan keberadaan korban
Penangkapan liar ini tidak boleh lagi terjadi , menurut keluarga korban dan masyarakat pegunungan Bintang menyatakan bahwa Pemerintah dan Pimpinan TNI harus bertanggung jawab ata tindak penangkapan liar yang dilakuan aparat ini yang membahayakan keamanan dan keselamatan warga sipil , ulah daripada penangkapan liar yang terjadi adalah kelemahan Pemerintah Daerah kabupaten pegunungan Bintang dimana Pemerintah Daerah Membiarkan TNI organik & Non-organik masuk ke Wilayah Pegunungan Bintang dalam skala yang besar dan melebihi jumlah masyarakat Sipil yang ada di Pegunungan Bintang sehingga marak terjadi penangkapan liar dan banyak warga sipil dibunuh tanpa alasan yang jelas .
Admin : KNPB News
Kami Mohon pantauan & dukung dari Semua Pihak.
Oksibil , 4 Agustus 2025
Bandar Udara Sokopaki Di Intan Jaya Diambil Alih Militer Indonesia Dan Masyarakat Diinterogasi , Apakah Ini Bandara Militer Atau Masih Wilayah Sipil ?
Bandar Udara Sokopaki Di Intan Jaya Diambil Alih Militer Indonesia Dan Masyarakat Diinterogasi , Apakah Ini Bandara Militer Atau Masih Wilayah Sipil ?
Intan Jaya - KNPBnews , bandara udara Sokopaki , diambil alih oleh militer Indonesia warga sipil di Intan Jaya kesulitan menggunakan transportasi karena diinterogasi dan intimidasi oleh aparat militer yang bertugas sebagai pekerja bandara dengan bersenjata lengkap , di Sugapa, Intan Jaya , Papua ( 04/08 )
Menurut laporan pekerja kemanusaan independen di Intan Jaya melaporkan bahwa, bandara udara di wilayah Intan Jaya ambil alih oleh Militer Indonesia , mulai dari area lapangan bandara hingga ke area kantor bandara memggantikan para petugas bandara , hal ini membuat banyak warga sipil yang hendak berangkat menjadi takut ke bandara, terlebih melihat militer yang berada di area bandara menggunakan persenjataan lengkap
Akibat pengambilalihan bandara udara Sokopaki ini ,dengan kekuatan bersenjata masyarakat Intan Jaya menjadi trauma dan ketakutan untuk beraktivitas di bandara yang seharusnya adalah jalur transportasi umum diwilayah sipil , masyarakat yang hendat berangkat dari Intan jawa ke Timika atau Nabire,maupun sebaliknya mengalami imtimidasi mereka diinterogasi dan uang tiket yang mereka pegang dipaksa diberikan ke aparat tanpa surat tiket lalu diberangkatkan begitu saja
Militer juga membangun Pos-pos militer ditengah pemukiman warga sipil,dan menggunakan rumah-rumah warga setempat sebagai tempat persembunyian untuk melakukan operasi-operasi militer di Intan Jaya
Hal ini benar-benar membuat warga sipil di Intan Jaya merasa terancam , karena sudah banyak operasi militer Indonesia yang memakan korban warga sipil oleh kebrutalan Militer Indonesia di Intan Jaya .
Admin : KNPB News
Sabtu, 26 Juli 2025
LMID Tegaskan Dukungan Politik terhadap Rakyat Papua di HUT KNPB ke-15 Konsulat Indonesia Wilayah Manado
LMID Tegaskan Dukungan Politik terhadap Rakyat Papua di HUT KNPB ke-15 Konsulat Indonesia Wilayah Manado
Manado- KNPBnews 24 Juli 2025 — Peringatan Hari Ulang Tahun ke-15 Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia Wilayah Manado yang digelar di Asrama Cendrawasih V berlangsung dengan sukses dan meriah. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen gerakan rakyat dan organisasi solidaritas dari berbagai daerah, menunjukkan semangat persatuan dan perjuangan bersama dalam membela hak-hak rakyat Papua.
Dalam usia yang masih tergolong muda, KNPB telah menjadi simbol perlawanan rakyat Papua terhadap berbagai bentuk penindasan, termasuk intimidasi, kriminalisasi, bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh aparat keamanan negara. Dari kondisi represif ini, justru muncul kader-kader baru yang siap melanjutkan perjuangan demi hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua.
Salah satu sorotan penting dalam agenda HUT kali ini adalah pernyataan dukungan politik dari Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID). Dalam pidato politiknya, Ketua LMID Wilayah Gorontalo, Khalifah Ridho, menegaskan bahwa LMID mendukung penuh perjuangan rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.
"Rakyat proletar dan rakyat tertindas tidak pernah malu untuk menyatakan dukungan kepada sesama rakyat yang tertindas. Dukungan ini bukan sekadar solidaritas emosional, tapi sudah menjadi keputusan politik resmi dari Kongres IX LMID di Gorontalo," ujar Khalifah Ridho.
Ia menambahkan bahwa peringatan HUT KNPB bukan hanya bersifat seremonial, melainkan harus menjadi momen strategis untuk membakar semangat perjuangan dan merumuskan langkah-langkah taktis ke depan. Menurutnya, momen ini menjadi titik penting untuk memperkuat organisasi, membangun persatuan, dan memperluas basis perjuangan rakyat.
"Kami berharap dengan bertambahnya usia KNPB, akan lahir metode-metode perjuangan baru dan bertambah pula jumlah kader militan yang siap memimpin rakyat Papua dalam merebut hak menentukan nasib sendiri secara demokratis dan bermartabat," tutup Khalifah Ridho.
Peringatan HUT KNPB ke-15 ini menandai babak baru perjuangan rakyat Papua yang didukung oleh berbagai kekuatan progresif rakyat Indonesia, sebagai bagian dari cita-cita keadilan dan demokrasi sejati bagi seluruh rakyat tertindas di tanah air.
Admin : KNPB News
Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia ke-15 Sukses Digelar , Ketua Umum KNPB Agus Kossay Beri Pesan Mengenai Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional dan Pembebasan Nasional
Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia ke-15 Sukses Digelar , Ketua Umum KNPB Agus Kossay Beri Pesan Mengenai Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional dan Pembebasan Nasional
Manado - KNPBnews, Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia sukses Terselnggarakan dan dihadiri oleh Ketua Umum KNPB bersama Pemerintah Daerah serta Gerakan Pelopor Perjuangan Rrakyat sipil dan Paguyuban yang ada di Indonesia , ikatan-okatan mahasiswa Makassar,Gorontalo,IMIPA Tomohon, IMIPA Tondano, IMIPA Toli Kairagi, IMIPA Sulut dan seluruh 635 partisipan , di Asrama Mahasiwa Papua Kamasan 5 , Kota Manado Sulawesi Utara Kamis ( 24/07/2024)
Pada kesempatan itu kegiatan juga dihadiri oleh Ketua Umum- Komite Nasional Papua Barat ( KNPB ) Tn Agus Kossay. Pada kesempatan yang sama ada beberapa penyampaian yang juga disampaikan langsung oleh Tn Agus Kossay bahwa “ dalam perayaan HUT KNPB Konsula Indonesia yang KE- 15 ini kami mengangkat temah “Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional Dan Pembebasan Nasional” bukan hanyalah sekedar temah akan tetapi guna untuk bagaimana KNPB memperkuat internal dan mewujudkan persatuan nasional dan pembebasan nasional, terutama itu kekuatan internal organisasi itu menjadi power dari pada persatuan nasional itu sendiri dan juga pembebasan nasional. Sehingga KNPB mengangkat temah ini. Nah, jadi alat yang akan mendorong persatuan nasional itu adalah kekuatan internal di organisasi itu. Kalau organisasinya tidak terorganisir secara baik, maka kita bicara persatuan, tapi tidak ada alat paksa yang mendorong proses itu. Makanya tetap akan menjadi dilema dalam kersatuan-persatuan yang kita dorong bahkan untuk mencapai persatuan nasional itu agak susah, ujar Agus Kossay.”
Tambahnya lagi bahwa langkah - langkah alternative yang harus di ambil untuk menuju persatuan nasional dan pembebasan nasional “Berdasarkan keputusan-keputusan organisasi bagaimana perkuat internal organisasi. Jadi, di moment HUT ini kita angkat tema itu supaya kita merefileksikan. Misalnya KNPB konsulat hari ini sudah 15 tahun. Sudah 15 tahun itu dia sudah siapkan tiga hal.
SDM yang akan menggerakkan organisasi dan revolusi. Itu kesiapannya sudah sejauh mana . Dana Itu bagaimana menopang organisasi bahkan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan revolusi itu harus butuh uang, alat. Alat itu baik alat itu organisasi kita harus perlu kawal dia, benahi dia baik supaya organisasi itu kuat. Maka baik ancaman dari luar eksternal maupun internal kita bisa kendalikan. Yang berikut itu adalah kita sudah wacanakan bahwa mau ke mogok sivil nasional. Nah, kita perlu alat-alat yang bisa kita mempersiapkan untuk menuju ke mogok sifil nasional itu butuh alat.
Jadi tiga hal ini menjadi pokok utama untuk mengukur. Jadi misalnya konsulat hari ini harus mengevaluasi tiga hal ini sudah siap atau belum. Lalu kenapa KNPB hari ini saya sebagai ketua umum KNPB seluruh pusat Papua saya ukur kekuatan. Jadi ketika saya bicara misalnya di forum-forum diskusi, di persatuan maupun pembebasan nasional itu saya harus bicara dengan kekuatan saya sendiri. Saya ukur dulu, saya punya kekuatan sudah sejauh mana. Saya bicara sesuatu berdasarkan data dan fakta dan aktivitas organisasi yang sedang jalan dari tiga hal itu. Bagaimana manusia, bagaimana alat, bagaimana uang yang untuk menunjang revolusi itu bisa terjadi. mogok sipil itu bisa terjadi itu yang menjadi landasan sehingga kita angkat tema ini bahwa KNPB harus berkuat internal dulu untuk menuju persatuan nasional dan juga pembebasan nasional, mungkin itu. Jadi hari ini sorotan kita ada di situ untuk bagaimana merefeleksi. Misalnya konsulat 15 tahun itu sudah sejauh mana. Misalnya KNPB hari ini 17 tahun, itu kita harus merefleksi dia. Sejauh mana 17 tahun itu apa yang kita buat, Kalau tidak ada langkah apa harus ada program-program prokresif yang kita bisa lahirkan supaya untuk menunjang perlawanan revolusi itu bisa terjadi” tegasnya
Kegiatan Dies Natalis yang berlangsung juga dihadiri oleh Pemerintah daerah setempat dan berbagai elemen gerakan rakyat dan organisasi solidaritas dari berbagai daerah, menunjukkan semangat persatuan dan perjuangan bersama dalam membela hak-hak rakyat Papua, antara lain Mewakili Pemerintah setempat Ibu Jein. (Kepala Lingkungan 5 bahu, Allan Berty Sumampouw, Ketua Umum OKLB (Mewakili Didominasi Geraja dan Wada Keimanan), MKC-SULUT, GIDI SULUT, GPDI-SULUT, FKM GKI-SULUT, ADVEND-SULUT, GEREJA BAPTIS INDONESIA, LMID Liga Mahasiswa Indonesia Demokrasi Wilayah Gorontalo, FRI-WP. Dicky Yapri (FOKUS MAKER) Sulawesi Utara, Sekertaris Laurensius Reng, S. H (Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR)-Sulut), Dewan Pimpinan Wilayah Indonesia Tengah DPW.DPC Cabang Gorontalo bersama pimpinan KNPB Pusat Agus Kossay, BadaĆ Pengurus Pusat-Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) dan Hiskia Meage, Badan Pengurus Konsulat Indonesia-Komite Nasional Papua Barat [ (BPKI-KNPB)
Foto : prosesi pemotongan kue bersama
Sehingga pada kesempatan yang sama pihak penyelenggara, selaku penanggung jawab yaitu KNPB Konsulat Indonesia yang membawahi 6 KNPB wilayah Indonesia menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi yang besar kepada seluruh pihak yang bekerjasama menjaga keamanan dan kertiban baik Polda maupun Polresta Kota Manado , serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang berkenan menjaga kebersamaan dan kepedulian dan terlibat bersama menyukseskan kegiatan Dies Natalais hingga terselenggara dengan baik , hal ini menunjukan bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang sangat besar terhadap masih ada bagi kami orang Papua.
“Mereka rasa bahwa persoalan Papua itu adalah milik kita bersama karena persoalan Papua itu persoalan kemanusiaan. Selain persoalan kemanusiaan itu adalah bicara, kalau soal bicara hak asasi manusia itu bicara tentang hak penentuan nasib sendiri secara politik. Jadi ada beberapa organisasi yang punya sikap tegas bahwa Kebersamaan untuk mendorong hak penentuan nasib sendiri itu adalah keputusan organisasi di dalam organisasi solidaritas bahkan komitmen untuk mendukung perlawanan. Jadi maknanya itu persatuan, kebersamaan sangat luar biasa lanjutan,” lanjut
Pencapain penting dalam gerakan dari sejak berdirinya KNPB Kosulat Indonesia hinga saat ini berusia 15 Tahun. “Capaian itu artinya bahwa kita kemajuan yang kita capai itu bagaimana kita menyadarkan rakyat Indonesia Itu pertama di konsulat sendiri itu bagaimana menyadarkan rakyat Artinya bahwa bagaimana solidaritas itu muncul karena upaya Upaya yang didorong oleh teman-teman di konsulat Indonesia bahkan rakyat bangsa Papua Dan bagaimana ketika KNPB hadir memediasi sejumlah informasi kemudian mereka lihat Kemudian rakyat Indonesia sendiri membangun penyadaran bahwa penting membantu orang Papua. Kemudian selain itu diplomat internasional yang dulunya jalan sendiri-sendiri bagaimana kita tolong untuk mereka bisa bersatu berjuan untuk menentukan nasip sendiri
Admin : KNPB News
80 Tahun Indonesia Di Papua , Pengungsian Warga Sipil Akibat Konflik Bersenjata Terus Meningkat
Intan Jaya - KNPBnews , Warga sipil di Intan jaya mengungsi akibat konflik bersenjata , kontak tembak antar TPNPB dan TNI pada 16 - 17 Agus...

-
Eki Duwitau Dibunuh Lalu Mayatnya Dibuang Di Iwaka Timika , KNPB News , Eki Duwitau (21) tahun ditemukan tak bernyawa di sebuah pondok di Di...
-
*PESAN NATAL KNPB* Sesuai Kesepakatan bersama, pada tanggal 19 Desember 2024 bahwa: Situasi Natal 2024, KNPB tetap Menga...
-
Okto Zanambani Ditembak Mati Dan 7.120 Warga Sipil Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Di Intan Jaya Pada Bulan Maret 2025 Sabtu, 05 April 2...