Sabtu, 05 April 2025

7.120 Warga Sipil Mengungsi Akibat Serangan Bom Militer Indonesia Di Intan Jaya Upaya Meloloskan Perusahaan Blok Wabu Di Intan Jaya

Okto Zanambani Ditembak Mati Dan 7.120 Warga Sipil Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Di Intan Jaya Pada Bulan Maret 2025

Sabtu, 05 April 2025

Pengungsi Intan Jaya Maret 2025

KNPB News telah menerima laporan dari para pekerja kemanusiaan independen dari lokasi perang di Intan Jaya bahwa, lebih dari 7.120 warga sipil dengan berbagai usia telah melarikan diri dari rumah mereka di Kampung Soanggama, Zanamba, Hitadipa, Eknemba, Titigi dari Distrik Sugapa dan Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya selama 28-29 Maret 2025 akibat konflik bersenjata antara militer pemerintah indonesia dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB.

Konflik bermula pecah sejak 27 Maret akibat sebuah serangan terhadap rombongan pasukan militer Indonesia di Kampung Zanamba yang menurut laporan otoritas militer Indonesia bahwa penyerangan bersenjata tersebut dilakukan oleh pasukan TPNPB yang mengakibatkan sebuah mobil angkatan militer Indonesia mengalami luka tembak.

Penyisiran pun terjadi sejak 28 Maret, yang mengakibatkan terjadinya baku tembak antara pasukan TPNPB dan Militer Indonesia di Kampung Zanamba. Yang mengakibatkan seorang anggota TNI tewas dalam medan perang.

Evakuasi seorang anggota TNI terjadi sejak 29 Maret dengan menggunakan tiga unit helikopter militer dan dua pesawat militer, satu diantaranya sebuah pesawat Casa Milik perusahaan Spanyol dan juga penggunaan drone yang dilengkapi dengan granat selama konflik terjadi. Selama terjadinya evakuasi korban, militer Indonesia terus melakukan penembakan secara brutal ke perkampungan warga sipil dan melakukan serangan bom di lokasi yang berbeda, menurut laporan yang disampaikan oleh pekerja kemanusiaan independen bahwa enak bom telah melakukan di wilayah sipil sehingga warga sipil yang tinggal di Distrik Hitadipa dan Sugapa mengungsi ke luar akibat ketakutan selama terjadinya serangan udara.

Setelah situasi perang mulai redah, seorang warga sipil atas nama Okto Zanambani ditemukan tewas didalam hutan setelah ditembak dan diduga terkena serangan bom militer Indonesia hingga tak bernyawa. Jazadnya ditemukan pada 30 Maret dan telah dievakuasi oleh keluarga lalu di kremasi (dibakar) dari kampung halamannya di Zanamba.

Konflik masih terjadi hingga 3 April 2025 yang mengakibatkan terjadinya sebuah penyerangan yang dilakukan oleh pasukan TPNPB terhadap aparat militer di POS Titigi yang mengakibatkan baku tembak terjadi selama satu jam. Sehingga sisa masyarakat sipil yang berada di Kampung Titigi telah mengungsi bertahap dan meninggalkan kampung halamannya serta ternak dan harta benda mereka.

Para pekerja independen juga melaporkan bahwa sejak terjadi perang pada 27-3 April 2025, Seorang warga sipil tewas, 7.120 warga mengungsi dan lima aparat militer pemerintah tewas, satu diantaranya Pratu Fuat Siregar yang telah dievakuasi.

Iya juga melaporkan bahwa, lokasi serangan bom yang dilakukan oleh militer pemerintah diantaranya, Ndogi Gunung, Bilapa, Ilogau, Joambili, Ugimba dan Zanamba yang semuanya masih dikuasai oleh masyarakat sipil.

Wilayah-wilayah yang terkena serangan bom dan serangan militer Indonesia sejak 27-3 April 2025 memiliki cadangan emas tersebut di dunia yang sedang di diincar oleh pemerintah Indonesia untuk mendirikan perusahaan Blok B Wabu, anak perusahaan dari PT Freeport Indonesia.


Admin: KNPB News










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak

 Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak ILAGA, KNPBnews , Senin,23 Juni...