Sabtu, 26 Juli 2025

 Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia ke-15 Sukses Digelar , Ketua Umum KNPB Agus Kossay Beri Pesan Mengenai Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional dan Pembebasan Nasional  

Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia ke-15 Sukses Digelar , Ketua Umum KNPB Agus Kossay Beri Pesan Mengenai Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional dan Pembebasan Nasional  




Manado - KNPBnews, Dies Natalis KNPB Konsulat Indonesia sukses Terselnggarakan dan dihadiri oleh Ketua Umum KNPB bersama Pemerintah Daerah serta Gerakan Pelopor Perjuangan Rrakyat sipil dan Paguyuban yang ada  di Indonesia , ikatan-okatan mahasiswa Makassar,Gorontalo,IMIPA Tomohon, IMIPA Tondano, IMIPA Toli Kairagi, IMIPA Sulut dan seluruh  635 partisipan ,   di Asrama Mahasiwa Papua Kamasan 5 , Kota Manado Sulawesi Utara Kamis ( 24/07/2024)

Pada kesempatan itu kegiatan juga dihadiri oleh Ketua Umum- Komite Nasional Papua Barat ( KNPB ) Tn Agus Kossay. Pada kesempatan yang sama ada beberapa penyampaian yang juga disampaikan langsung oleh Tn Agus Kossay bahwa “ dalam perayaan HUT KNPB Konsula Indonesia yang KE- 15 ini kami mengangkat temah “Perkuat Internal Menuju Persatuan Nasional Dan Pembebasan Nasional” bukan hanyalah sekedar temah akan tetapi guna untuk bagaimana KNPB memperkuat internal dan mewujudkan persatuan nasional dan pembebasan nasional, terutama itu kekuatan internal organisasi itu menjadi power dari pada persatuan nasional itu sendiri dan juga pembebasan nasional. Sehingga KNPB mengangkat temah ini. Nah, jadi alat yang akan mendorong persatuan nasional itu adalah kekuatan internal di organisasi itu. Kalau organisasinya tidak terorganisir secara baik, maka kita bicara persatuan, tapi tidak ada alat paksa yang mendorong proses itu. Makanya tetap akan menjadi dilema dalam kersatuan-persatuan yang kita dorong bahkan untuk mencapai persatuan nasional itu agak susah, ujar Agus Kossay.”

Tambahnya lagi bahwa langkah - langkah alternative yang harus di ambil untuk menuju persatuan nasional dan pembebasan nasional “Berdasarkan keputusan-keputusan organisasi bagaimana perkuat internal organisasi. Jadi, di moment HUT ini kita angkat tema itu supaya kita merefileksikan. Misalnya KNPB konsulat hari ini sudah 15 tahun. Sudah 15 tahun itu dia sudah siapkan tiga hal.

SDM yang akan menggerakkan organisasi dan revolusi. Itu kesiapannya sudah sejauh mana . Dana Itu bagaimana menopang organisasi bahkan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan revolusi itu harus butuh uang, alat. Alat itu baik alat itu organisasi kita harus perlu kawal dia, benahi dia baik supaya organisasi itu kuat. Maka baik ancaman dari luar eksternal maupun internal kita bisa kendalikan. Yang berikut itu adalah kita sudah wacanakan bahwa mau ke mogok sivil nasional. Nah, kita perlu alat-alat yang bisa kita mempersiapkan untuk menuju ke mogok sifil nasional itu butuh alat. 

Jadi tiga hal ini menjadi pokok utama untuk mengukur. Jadi misalnya konsulat hari ini harus mengevaluasi tiga hal ini sudah siap atau belum. Lalu kenapa KNPB hari ini saya sebagai ketua umum KNPB seluruh pusat Papua saya ukur kekuatan. Jadi ketika saya bicara misalnya di forum-forum diskusi, di persatuan maupun pembebasan nasional itu saya harus bicara dengan kekuatan saya sendiri. Saya ukur dulu, saya punya kekuatan sudah sejauh mana. Saya bicara sesuatu berdasarkan data dan fakta dan aktivitas organisasi yang sedang jalan dari tiga hal itu. Bagaimana manusia, bagaimana alat, bagaimana uang yang untuk menunjang revolusi itu bisa terjadi. mogok sipil itu bisa terjadi itu yang menjadi landasan sehingga kita angkat tema ini bahwa KNPB harus berkuat internal dulu untuk menuju persatuan nasional dan juga pembebasan nasional, mungkin itu. Jadi hari ini sorotan kita ada di situ untuk bagaimana merefeleksi. Misalnya konsulat 15 tahun itu sudah sejauh mana. Misalnya KNPB hari ini 17 tahun, itu kita harus merefleksi dia. Sejauh mana 17 tahun itu apa yang kita buat, Kalau tidak ada langkah apa harus ada program-program prokresif yang kita bisa lahirkan supaya untuk menunjang perlawanan revolusi itu bisa terjadi” tegasnya 


Kegiatan Dies Natalis yang berlangsung juga dihadiri oleh Pemerintah daerah setempat dan berbagai elemen gerakan rakyat dan organisasi solidaritas dari berbagai daerah, menunjukkan semangat persatuan dan perjuangan bersama dalam membela hak-hak rakyat Papua, antara lain Mewakili Pemerintah setempat Ibu Jein. (Kepala Lingkungan 5 bahu, Allan Berty Sumampouw, Ketua Umum OKLB (Mewakili Didominasi Geraja dan Wada Keimanan), MKC-SULUT, GIDI SULUT, GPDI-SULUT, FKM GKI-SULUT, ADVEND-SULUT, GEREJA BAPTIS INDONESIA, LMID Liga Mahasiswa Indonesia Demokrasi Wilayah Gorontalo, FRI-WP. Dicky Yapri (FOKUS MAKER) Sulawesi Utara, Sekertaris Laurensius Reng, S. H (Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR)-Sulut), Dewan Pimpinan Wilayah Indonesia Tengah DPW.DPC Cabang Gorontalo bersama pimpinan KNPB Pusat Agus Kossay, Badań Pengurus Pusat-Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) dan Hiskia Meage, Badan Pengurus Konsulat Indonesia-Komite Nasional Papua Barat [ (BPKI-KNPB)

                     Foto : prosesi pemotongan kue bersama 

Sehingga pada kesempatan yang sama pihak penyelenggara, selaku penanggung jawab yaitu KNPB Konsulat Indonesia yang membawahi 6 KNPB wilayah Indonesia  menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi yang besar kepada seluruh pihak yang bekerjasama menjaga keamanan dan kertiban baik Polda maupun Polresta Kota Manado , serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang berkenan menjaga kebersamaan dan kepedulian dan terlibat bersama menyukseskan kegiatan Dies Natalais hingga terselenggara dengan baik , hal ini menunjukan bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang sangat besar terhadap masih ada bagi kami orang Papua.

“Mereka rasa bahwa persoalan Papua itu adalah milik kita bersama karena persoalan Papua itu persoalan kemanusiaan. Selain persoalan kemanusiaan itu adalah bicara, kalau soal bicara hak asasi manusia itu bicara tentang hak penentuan nasib sendiri secara politik. Jadi ada beberapa organisasi yang punya sikap tegas bahwa Kebersamaan untuk mendorong hak penentuan nasib sendiri itu adalah keputusan organisasi di dalam organisasi solidaritas bahkan komitmen untuk mendukung perlawanan. Jadi maknanya itu persatuan, kebersamaan sangat luar biasa lanjutan,” lanjut  

Pencapain penting dalam gerakan dari sejak berdirinya KNPB Kosulat Indonesia hinga saat ini berusia 15 Tahun. “Capaian itu artinya bahwa kita kemajuan yang kita capai itu bagaimana kita menyadarkan rakyat Indonesia Itu pertama di konsulat sendiri itu bagaimana menyadarkan rakyat Artinya bahwa bagaimana solidaritas itu muncul karena upaya Upaya yang didorong oleh teman-teman di konsulat Indonesia bahkan rakyat bangsa Papua Dan bagaimana ketika KNPB hadir memediasi sejumlah informasi kemudian mereka lihat Kemudian rakyat Indonesia sendiri membangun penyadaran bahwa penting membantu orang Papua. Kemudian selain itu diplomat internasional yang dulunya jalan sendiri-sendiri bagaimana kita tolong untuk mereka bisa bersatu berjuan untuk menentukan nasip sendiri


Admin : KNPB News 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

80 Tahun Indonesia Di Papua , Pengungsian Warga Sipil Akibat Konflik Bersenjata Terus Meningkat 

Intan Jaya - KNPBnews ,  Warga sipil di Intan jaya mengungsi akibat konflik bersenjata , kontak tembak antar TPNPB dan TNI pada 16 - 17 Agus...