Usai viral usaha bisnis gelap Mobil Operasional Kapolsek Tembagapura sebagai Jasa Taksi Angkutan dengan harga ongkos 2juta - 5 juta bahkan bisa lebih bila membawa barang per orang terbongkar , di area tambang Kali Kabur, Distrik Tembagapura, Kampung Waa Banti, Kabupaten Mimika, Papua , pada 09/09/2025
Menurut laporan bahwa aparat menggunakan mobil Kapolsek sebagai ladang bisnis untuk keuntungan pribadi, aktivitas ini terbongkar setelah beredar video supir mobil operasional Kapolsek Tembagapura tersebut sedang meminta sejumlah uang ke dua orang ibu-ibu dengan nominal 2 juta , yang juga dibenarkan melalui kesaksian masyarakat di waa Banti . Akibatnya terjadi Intimidasi terhadap masyarakat setelah usaha Bisnis Gelap ini diketahui , kemudian beberapa hari setelahnya beredar beberapa video klarifikas oleh tokoh masyarakat dan perempuan serta dua perempuan masyarakat setempat yang ternyata dipaksa oleh aparat hingga didatangi di rumah mereka dan menyuruh agar memberikan klarifikasi untuk menjaga nama baik pihak Kapolsek bahwa Mobil milik Kapolsek yang digunakan di pendulangan di Distrik Tembagapura, Kampung Waa Banti, tidak pernah memungut biaya dan mobil milik Kapolsek tersebut yang selalu membantu warga setempat untuk naik turun bawa penumpang tanpa memungut biaya apapun,dan ada juga video dari dua ibu yang sempat memberikan uang kepada sopir mobil tersebut dalam klarifikasi menyampaikan alasannya adalah untuk membayar hutang-hutang yang mereka ambil di kios yang ditagih oleh supir , namun setelah di telusuri oleh masyarakat setempat ternyata kebenaran dari video dua tokoh masyarakat dan dua mama yang memberikan pernyataan klarifikasi itu ternyata mengalami Intimidasi dan dipaksa oleh pihak kepolisian Indonesia demi menjaga nama baik Kapolsek dan menutupi usaha bisnis gelap milik aparat TNI-Polri yang terjadi.
Dua orang ibu itu dikejar dari Tembagapura hingga ke Timika di rumah mereka lalu di paksa untuk membuat pernyataan seolah-olah aparat kepolisian bersama Kapolsek telah banyak membantu warga setempat, kesaksian atas tindakan ini pun langsung di sampaikan oleh mama tersebut sehingga mereka menyampaikan permohonan maaf atas kebohongan yang telah mereka ucapkan melalui video beberapa detik tersebut karena video tersebut dibuat atas dasar paksaan oleh aparat, dan bukan keterangan yang sebenarnya.
Begitu juga pada 2 video mewakili tokoh masyarakat dan perempuan yang menyampaikan klarifikasi untuk menjaga nama baik Kapolsek, setelah di telusuri ke dua tokoh masyarakat tersebut dikejar selama 4 hari dengan Intimidasi , sehingga mereka kemudian membuat statement sesuai arahan dari Polsek. Sedangkan kebenarannya hal itu tidak pernah terjadi
Karena kurang lebih selama 10 tahun aktivitas pendulangan dibuka disekitar kali kabur bisnis taksi Gelap milik aparat kepolisian TNI - Polri sudah beroperasi sebagai jasa angkut atau sebagai taksi dengan tujuan Tembagapura - Timika dengan ongkos 2 juta begitupun sebaliknya, apabila ada barang bawaan maka biaya dikenakan menjadi 5 juta rupiah bahkan bisa lebih.
Masyarakat Menilai bahwa tugas aparat TNI-Polri seharusnya hanya menjaga keamanan dan melindungi masyarakat sipil di tempat terlebih bila ada situasi emergency maka kendaraan seperti itu bisa digunakan untuk membantu mengantar masyarakat dalam situasi darurat seperti kecelakaan, sakit, atau situasi lainnya ,namun nyatanya aparat TNI-Polri justru menjadikan lahan bisnis untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya menggunakan kendaraan operasional kantor dan biaya yang dipungut pun dilakukan secara paksa atau dengan cara memaksa , bahkan nominal ongkos yang diberikan juga besar ,hal ini adalah tindakan eksploitasi terhadap masyarakat .
Beberapa dampak yang terjadi setelah lahan tambang dibuka juga adalah, terjadi penambahan penduduk secara ilegal di sekitaran area Kali Kabur yang menguasai perekonomian setempat, melakukan transaksi jual beli, membangun kios-kios yang sebagian lainnya adalah milik aparat TNI-Polri di Polsek Tembagapura, Pos 4, Kali Kabur,hingga di Banti di mana setiap Pos Penjagaan juga di buka Lokasi Kuis/ Shio
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar