Usai Kericuhan Akibat Ujaran Rasis , Penambahan Militer Indonesia Di Yalimo Membuat Masyarakat Semakin Merasa Tidak Aman
Yalimo- KNPBnews-Menurut Laporan Pekerja HAM Independen kepada KNPB News ,bahwa pada 17 september 2025, Aparat Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi dan Brimob Gabungan melakukan pendoropan dan operasi militer di Kabupaten Yalimo Papua dengan menggunakan 24 Mobil Strada dari wamena menuju Elelim Yalimo pada Rabu 17 Sebtember 2025.
Aksi protes terhadap ujaran Rasis yang dikeluarkan oleh seorang siswa Non Papua kepada siswa Anak Asli Papua dengan sebutan " Ko muka Monyet " yang terjadi pada senin,15 September 2025 di SMA N 1 Yalimo , memicu reaksi amarah secara spontan di masyarakat Papua hingga mengakibatkan pemakaran rumah dan bentrokan terhadap warga pendatang dan aparat melawan masyarakat Papua .
Bukan tanpa alasan mengapa kata " Monyet " menjadi pemicu terjadinya kericuhan hingga menjadi sebuah kecaman terhadap warga Non Papua , karena Ujaran Rasisme pada tragedi kerusuhan 2019 di beberapa kota di Papua masih menjadi trauma sejarah yang mendalam di benak orang Papua, banyak orang Papua menjadi korban,ungkapan rasisme itu melekat dalam praktek penindasan terhadap orang Asli Papua sehingga perkataan seperti itu merupaka hal yang sangat sensitif dan menyakitkan bagi orang Papua yang mudah memicu dan membangkitkan kemarahan dan emosi orang Papua .
Menurut keterangan Aparat menyampaikan bahwa operasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menstabilkan wilayah setelah kerusuhan kemarin pada selasa 16 Sebtember 2025 di Yalimo dengan Kasus Rasisme. Akan tetapi operasi pendekatan seperti ini menurut masyatakat tidaklah humanis dan memberikan rasa ketidakamanan dan trauma, hal ini berdasarkan pada situasi kemarin dimana aparat yang saat itu pada aksi kericuhan sebelumny yang saat itu berhadapan dengan massa aksi yang mengamuk karena ujaran Rasis yang dikeluarkan oleh Orang Non Papua, aparat justru bersikap tidak netral dan menembaki warga sipil masyarakat orang asli Papua di Yalimo , yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa , 4 orang warga sipil tertembak dan satu di antaranya meninggal di tempat, masing masing berinisial SY (30 ) Meninggal dunia , SW ( 16 ) Luka tembak, AD ( 30 ) luka tembak , TA ( 30 ) Luka tembak.
Akibat tindakan brutal Aparat militer indonesia yang seperti ini membuat masyarakat di Yalimo menjadi tidak percaya dan semakin merasa tidak aman serta terancam dengan kehadiran aparat militer Indonesia terlebih dalam jumlah yang besar.
Admin : KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar