Rabu, 21 Mei 2025

Sejarah Operasi Militer Pemerintah Indonesia Di Atas Tanah Papua Sejak Tahun 1961-2025 Dengan Berbagai Sandi Operasi

Sejarah Operasi Militer Pemerintah Indonesia Di Atas Tanah Papua Sejak Tahun 1961-2025 Dengan Berbagai Sandi Operasi


Pengungsi Intan Jaya 18/5/2025

KNPB News- Operasi tersebut telah mengakibatkan 60.642 pengungsi Internal yang dikeluarkan oleh Human Right Monitor pada 2 Januari 2023 dan data tersebut meningkat ditahun 2024-2025 akibat konflik bersenjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB dan Militer Pemerintah Indonesia di berbagai daerah di tanah Papua akibat masalah Politik Papua yang terjadi sejak tahun 1960an dimana pada saat itu telah terjadi Referendum atau dalam versi Indonesia disebut sebagai Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) sejak tahun 1969 yang menurut rakyat Papua telah melanggar hukum internasional bahwa hanya 1.024 orang Papua yang terlibat dalam Referendum palsu sementara sejak tahun itu terdapat 800.000 orang Papua yang mempunyai hak untuk Menentukan Nasibnya Sendiri (Referendum) sesuai mekanisme PBB.


Akibat dari Referendum palsu tersebut telah mengakibatkan konflik semakin meluas di berbagai daerah hingga saat ini yang telah memakan lebih dari 500.000 warga sipil di bantai oleh aparat militer pemerintah Indonesia dalam berbagai operasinya serta puluhan ribu warga pribumi mengungsi secara internal hingga memasuki wilayah Papua New Guinea (PNG) untuk mencari perlindungan dan keamanan disana dari ancaman militer Indonesia di tanah Papua.


Berikut daftar Operasi Militer Pemerintah Indonesia di tanah Papua;


1. OPERASI TRIKORA( 1961 -1962)

2. OPERASI JAYAWIJAYA( 1963 - 1965)

3. OPERASI WISNUMURTI ( 1963 -1965)

4. OPERASI SADAR ( 1965)

5. OPERASI BHARATA YUDHA( 1966 - 1967)

6. OPERASI WIBAWA ( 1967)

7. OPERASI PEPERA ( 1961 - 1969)

8. OPERASI TUMPAS ( 1967 -1970)

9.OPERASI PAMUNGKAS ( 1971 - 1977)

10. OPERASI KOTEKA ( 1977 - 1978)

11. OPERASI SENYUM ( 1979 - 1980)

12. OPERASI GAGAK 1 ( 1983 - 1986)

13 OPERASI KASUARI 1 ( 1986 - 1987)

14. OPERASI KASUARI 2 ( 1988 - 1989)

15. OPERASI KASUARI 3 ( 1989 - 1990)

16. OPERASI RAJAWALI 1 ( 1989 - 1990)

17. OPERASI RAJAWALI 2 ( 1990 - 1995)

18. OPERASI SADAR MATOA 1( 1998 -2000)

 19. OPERASI SADAR MATOA 2 ( 2001 -  2004)

20. OPERASI SADAR MATOA 3 ( 2004 - 2005,)

21. OPERASI DAMAI KARTENS 1( 2005 - _ 2009)

22. OPERASI DAMAI KARTENS 2 ( 2009 - 2015)

23. OPERASI DAMAI KARTENS 3 ( 2015 - 2020) 

24. OPERASI DAMAI KARTENS 4 ( 2020 - 2025).


Operasi tersebut masih berlanjutnya di tahun 2025 sebagaimana yang terjadi pada 13 Mei 2025 yang terjadi di Intan Jaya yang telah mengakibatkan ribuan warga dari Distrik Hitadipa dan Sugapa melarikan diri dari kampung halamannya ke Kota Sugapa dan Kabupaten Puncak setelah Seorang Pendeta Elisa Wandagau ditembak mati bersama Ruben Wandagau, Kepala Desa serta Lina orang lainnya yang belum ditemukan.


Sementara tiga warga sipil lainnya yang menjadi korban penembakan di Intan Jaya telah dirawat di Timika diantaranya terdapat seorang Ibu dan anak balita dan seorang pria dewasa.


Link: https://humanrightsmonitor.org/id/berita/idp-update-2022-lebih-dari-60-000-pengungsi-di-tanah-papua-tetap-tanpa-bantuan-pemerintah/


Admin: KNPB News 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penangkapan Dan Penembakan Tiga Warga Sipil Oleh Aparat Kepolisian Terjadi Di Pasar Karang Panas, Nabire

Penangkapan Dan Penembakan Tiga Warga Sipil Oleh Aparat Kepolisian  Terjadi Di Pasar Karang Panas, Nabire  Nabire, KNPBnews , Kamis, 26 Juni...