Intan jaya, KNPBnews (21/05). Menurut laporan yang diterima Media KNPB News bahwa pada hari Senin, 19 Mei 2025 , masih ada gelombang pengungsian yang ke II dari Distrik Hitadipa dan Sugapa dari lima kampung yang terkena dampak operasi militer Indonesia, lima kampung yang terkena dampak konflik diantaranya Kampung Titigi, Sugapa Lama, Zanamba, Ndugusiga dan Jaindapa, sejak kemarin 18 Mei 2025 terdapat 25 warga sipil telah mengungsi ke Kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya untuk mencari perlindungan.
Pengungsian juga terjadi pada gelombang ke II pada hari Senin, 19 Mei 2025 dan terdapat puluhan warga sipil diantaranya orang dewasa, perempuan dan anak-anak kecil yang masih menyusui.
Para pengungsi ini rela melewati hutan belantara, panjat tebing dan melewati sungai yang deras demi menyelamatkan diri mereka akibat operasi militer Indonesia yang berujung pada konflik bersenjata antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB dan Militer Pemerintah Indonesia sejak 13 Mei 2025 yang masih berlanjut hingga sekarang.
Warga sipil memilih mengungsi setelah para Gembala, Kepala Desa dan masyarakat ditembak mati oleh aparat militer Indonesia bahkan rumah mereka dibakar saat kejadian tersebut, sehingga tak ada jaminan keamanan dan perlindungan bagi mereka di kampung halamannya.
Laporan TIM kemanusiaan dari Sugapa mengatakan bahwa empat helikopter militer Indonesia sedang melakukan operasi udara di wilayah Intan Jaya sejak kemarin hingga Senin (19/05) ke arah Hitadipa, sementara pasukan militer Indonesia masih terus di turunkan untuk meningkatkan operasi dan pengejaran terhadap pasukan TPNPB di wilayah tersebut.
Sementara para pengungsi yang telah berada di Kota Sugapa sejak kemarin masih membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan untuk anak-anak, perempuan dan ibu-ibu yang sakit dan butuh makanan.
Perhatian dan intervensi kemanusiaan di Papua sangat dibutuhkan, Intan Jaya menjadi daerah operasi militer Indonesia yang menyebabkan jatuhnya korban warga sipil begitu memprihatinkan Pemerintah Indonesia harus mempertanggungjawabkan Kejahatan kemanusiaan melalui perang yang terjadi di Intan Jaya dan beberapa wilayah konflik lainnya di seluruh Papua.
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar