Penempatan Militer Indonesia Di Pemukiman Warga Sipil Dan Operasi Militer Di Puncak, Ratusan Warga Sipil Mengungsi Setelah Warga Ditembak Mati
Puncak, KNPB News, arus pengungsi terus meningkat, Warga Sipil di distrik Gome kabupaten Puncak, hingga saat ini masih mengungsi karena ancaman keberadaan militer dan operasi militer yang terjadi
menurut laporan dari pekerja kemanusiaan independen kepada media KNPB News,bahwa militer menembak warga sipil secara membabi buta di distrik Gome hingga Beoga dan menggunakan gedung gereja, gedung-gedung sekolah , balai kampung/desa dan menguasai perkampungan sebagai lokasi pos militer di distrik beoga yang berbatasan langsung dengan Intan jaya
Warga sipil yang mengungsi didalamnya ada ibu-ibu dan anak-anak,serta lansia yang sampai dengan hari ini sangat membutuhkan perhatian dan bantuan serta perlindungan kemanusiaan oleh semua pihak.
Pemerintah Indonesia harus bertanggungjawab atas operasi militer yang hanya menghasilkan kejahatan kemanusiaan di Papua. Warga sipil terus menjadi korban akibat konflik perang antar TPNPB dan TNI apabila perang terus dibiarkan maka dampak korban akan terus berjatuhan dari warga sipil yang berada di wilayah konflik.
Hingga saat ini pengungsian masih terus terjadi dari Kabupaten Puncak dan Intan Jaya, ribuan warga sipil meninggalkan perkampungan karena ketakutan atas kehadiran militer Indonesia. Dalam operasi-operasi militer Indonesia yang terjadi telah memakan korban Warga sipil yaitu anak-anak, ibu-ibu dan Lansia serta beberapa lagi laki-laki murni warga sipil yang dituduh sebagai OPM lalu ditembak mati dan dibuang, tindakan militer Indonesia sangat keji dan tidak berperikemanusiaan, pemerintah Indonesia harus bertanggungjawab atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan melalui operasi militer di seluruh tanah Papua.
Intervensi kemanusiaan harus segera dilakukan untuk menghentikan konflik bersenjata antar TPNPB dan TNI yang terus berlangsung , sehingga tidak memakan korban warga sipil lebih banyak lagi.
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar