Warga Sipil Mengungsi Di Puncak Ilaga Saat Terjadinya Operasi Militer Indonesia Dan Penembakan Terhadap Warga Sipil
PUNCAK- KNPB NEWS, Para pekerja kemanusiaan independen melaporkan dari Ilaga pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 bahwa warga sipil terutama ibu-ibu dan anak-anak dari Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, Papua telah mengungsi ke Kampung Kogago sejak kemarin.
Para pengungsi rela meninggalkan kampung halamannya di Distrik Gome Utara setelah terjadi operasi militer Indonesia sejak 22 Mei 2025 yang mengakibatkan terjadinya penembakan terhadap Agus Murib. Operasi masih berlanjut pada 23 Mei yang mengakibatkan terjadinya penembakan terhadap Ariu Mayau sehingga korban mengalami luka tembak lalu dibawa ke rumahnya untuk menjalani perawatan tradisional, Sementara seorang anggota TPNPB di Puncak Ilaga atas nama Yufry Tabuni di tembak mati oleh Militer Indonesia.
Operasi militer Indonesia di Kabupaten Puncak sejak kemarin dan hari ini, telah mengakibatkan warga sipil dari Kampung Mundirok Walen Karu, Tobanggi dan Ilanggume mengungsi ke hutan-hutan dan sedang menuju ke Kota Ilaga sementara saat ini kampung mereka tidak ada penghuni dan juga warga sipil yang berada di Distrik Gome Utara dari beberapa kampung sudah mengungsi ke Inggernok, Kagago 1, Kagago 2 dan dalam Kota Ilaga setelah terjadinya penembakan terhadap Agus Murib, Ariu Mayau kedua warga sipil dan Yufry Tabuni anggota TPNPB hingga tewas yang dilakukan oleh aparat militer pemerintah Indonesia.
Sementara para pengungsi yang sudah masuk di Kampung Kogago telah mendirikan kamp-kamp pengungsi untuk bertahan hidup dan meminta kepada lembaga-lembaga kemanusiaan secara nasional dan internasional untuk dapat menangani warga sipil yang terkena dampak akibat operasi militer Indonesia di Kabupaten Puncak.
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar