Intimidasi terhadap Masyarakat Adat Di dalam Gereja Katolik Merauke
Merauke,KNPB News.Intimidasi kembali terjadi terhadap dua orang warga sipil dari Masyarakat adat di Merauke yang hendak bertemu Pastor di salah satu Gereja Katedral Katolik di Merauke untuk menuntut hak-hak Masyarakat adat yang dirampas demi kepentingan Pembangunan Proyek Strategis Nasional yang saat ini dijalankan di Merauke yang bekerjasama dengan keuskupan Merauke. Intimidasi dilakukan oleh aparat kepolisian Indonesia yang adalah anggota aktif di Polres Merauke yang berada didalam Gereja ,pada Minggu 09/03/2025.
Menurut laporan yang diterima oleh Media KNPB News , bahwa kedua warga sipil tersebut menggunakan pakaian atau busana adat dan masuk ke dalam gereja duduk mengikuti ibadah dan setelah itu hendak melanjutkan untuk bertemu dengan Pastor , berikut laporan kronologi kejadian yang di terima oleh KNPB News
" Sekitar Jam 7 : 15 kita masuk ibadah misa ke 2 di gereja katedral. Setelah berdoa pembuka, kita duduk dengar pengumuman sebelum ibadah. Ada salah satu perempuan yang katanya kepala bidang keamanan paroki Katedral (katanya dia juga anggota aktif di Polres Merauke). Perempuan ini datang tanya kita; kalian mau antar persembahan? Sa jawab tidak, kita hanya datang ibadah! Dia tanya lagi; kalian juga kenapa pakai pakaian adat? Nanti sebentar pastor mau bicara setelah ibadah! Sa jawab hormat nanti setelah ibadah kita bertemu pastor!
Beberapa menit kemudian perempuan ini datang lagi, dan bilang sama kita, kamu tidak boleh duduk di depan, karena menakuti umat lain yg mau ibadah! Jadi sa bilang kalau bgtu kita duduk di mana? Dia langsung jawab di sebelah sana, dan lain kali jangan datang ibadah pakai pakaian adat bgtu!
Setelah ibadah, kita diminta oleh ketua dewan lingkungan untuk bertemu pastor! Kita duduk di dalam, tapi semuanya anggota polisi berpakaian bebas rapi ada sekitar 3 orang 2 orang laki-laki ditambah dengan 1 perempuan ini!
Pastor datang dan mulai ceramah kita dan nasihat-nasihat, dan pastor pun bertanya.... Sebelum bertanya pastor bilang kamu harus jawab jujur kalau tidak nanti sa kutuk kamu! Jadi pastor punya pertanyaan ini; apakah kamu kegiatan ibadah ini ada yang utus kah? Atau ada yang arahkan atau orang dari jayapura yang suruh? Pertanyaan ke dua kenapa kamu ibadah pakai pakaian adat? Pakaian adat ini tidak bisa pakai sembarang, itu kalau ada acara-acara besar boleh kamu pakai!
Seorang pastor melarang kami beribadah menggunakan pakaian adat,menurut pastor Ini bukan zaman kuno ini zaman suda berubah jadi harus menggunakan pakaian yang rapi dan dia juga menjelaskan bahwa ibadah itu harus menggunakan pakaian jins soal ibadah menggunakan pakaian adat itu suda berlalu.
Dan dia juga memberikan contoh bahwa di Merauke ini adalah umat homogen bukan hidrogen seperti di Jawa karna kalo di Jawa mayoritasnya orang Jawa mereka boleh ibadah menggunakan bahasa Jawa beda dengan kita di Merauke."
Lanjutnya lagi dalam penjelasan Pastor menyampaikan bahwa soal mau angkat isu soal PSN itu ada tempatnya ya itu kantor DPRD,KANTOR BUPATI,LIBRA.
Tapi bukan di gereja.
Beliau juga bilang bahwa hanya karna keterlibatan Uskup dalam hal ini saja sampai mau memperbesar masalah padahal kami tidak mendapatkan apa-apa
Jadi kalo mau ibadah itu jangan pakai pakaian adat harus menggunakan pakaian yang bagus."
Adalah pernyataan pernyataan yang disampaikan Pastor kepada dua perwakilan masyarakat Adat yang sempat berjumpa dengan Pastor pada Minggu 09/02/2025.
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar