Intan Jaya – KNPBnews , Aksi Demonstrasi Damai oleh Forum Rakyat Bergerak Dan Bersuara, menyikapi situasi situasi konflik bersenjata antara Tentara Pembebasan Nasional ( TPNPB ) dan Militer Indonesia ( TNI ) yang masih terus ada, serta tragei kemanusiaan pembantaian 12 Warga Sipil di Intan jaya pada 15 Oktober 2025 lalu. Aksi berlangsung di halaman kantor Bupati Intan Jaya , Sugapa , Intan Jaya pada 28 Oktober 2025
Masyarakat Intan Jaya yang tergabung di tiga titik aksi yaitu di Gapura Wandoga, Lapangan Yokatapa, dan Tambabuga lalu berjalan menuju titik central aksi Kantor Bupati Intan Jaya, setibanya disana masyarakat menggellar orasi dan mengeluarkan pernyataan sikap tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Intan Jaya .
Aksi yang di mediasi oleh Forum Rakyat Bergerak Dan Bersuara guna menyikapi situasi kemanusiaan konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI – Polri mengakibatkan terjadinya korban pengungsian warga sipil yang begitu besar di Intan Jaya , masyarakat Intan Jaya mendesak kepada Pemerinth Indonesia untuk segera menarik militer seluruh militer yang ada di Intan Jaya yang juga mengakibatkan pembantaian atas 12 warga spipil di Kampung Soanggama , Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan jaya .
Menyikapi situasi yang terjadi di Intan Jaya maka Forum Rakyat Bergerak dan Bersuara mengeluarkan sikap pernyataan dan tuntutan kepada pemerintah Indonesia sebagai berikut , ( 1 ) Segera usut tuntas kasus “Soanggama Berdarah ” , ( 2 ) Presiden Prabowo segera tarik Militer Non Organik yang tengah melakukan operasi di Intan Jaya dan diseluruh Tanah Papua , ( 3 ) Segera selenggarakan investigasi Independen atas kasus Soanggama Berdarah , ( 4 ) Hentikan praktek militerisasi yang digunakan untuk kepentingan korporasi ekstratif, ( 5 ) Mengecam keras Tindakan MRP yang gagal menjalankan fungsi perlindunganmasyarakat adat, ( 6 ) Tolak eksploitasi tambang di Intan jaya , ( 7 ) Menyatakan pembunuhan warga sipil di Soanggama sebagai pelanggaran HAM berat yang harus diselesaikan oleh negara dan menuntut agar para pelaku segera diadili , ( 8 ) Menetapkan 15 Oktober sebagai kasus Soanggama Berdarah yang wajib diperingati , ( 9 ) Menuntut agar pos militer di Intan Jaya segera ditarik, karena keberadaanya membuat warga ketakuta dan trauma dan mengungsi , ( 10 ) Meminta agar Militer Indonesia dan TPNPB sama-sama menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan dalam konflik bersenjata dan tidak menjadikan warga sipil sebagai korban .
Admin : KNPB News

Tidak ada komentar:
Posting Komentar