Masyarakat Merasa Terganggu Dan Terancam Dengan Kehadiran Militer Indonesia Yang Masuk Dengan Alasan Tidak Jelas Di Distrik Ibele , Wamena, Papua
Wamena, KNPB News, menurut laporan pekerja kemanusiaan independen di Wamena menyampaikan bahwa, militer Indonesia ( TNI ) masuk ke pemukiman warga di Distrik Ibele, Wamena, tanpa alasan yang jelas dan tidak ada surat keterangan yang jelas sehingga membuat warga setempat merasa tidak nyaman dan takut.
Menurut laporan bahwa kehadiran TNI di Halaman Kantor Pemerintahan Distrik Ibele tanpa sepengetahuan warga setempat dan kepala Distrik, sehingga membuat semua masyarakat terkejut dan takut
Dalam pertemuan dan pembicaraan oleh pihak kepala distrik dan TNI selama 15 menit tujuan kehadiran militer Indonesia ( TNI ) di wilayah tersebut tidak jelas namun ada beberapa penyampaian yang disampaikan oleh pihak TNI bahwa
Kehadiran mereka diperintahkan oleh atasan untuk mengawal pembangunan jalan Ibele - Taelarek sehingga mereka meminta lokasi untuk membangun Pos Militer dan hendak membagikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan lainnya, dari alasan yang disampaikan ini namun tidak berdasarkan surat keterangan seperti surat perintah,surat ijin tempat,dan aktivitas militer yang datang langsung masuk dan tinggal di rumah-rumah dinas barak panjang tanpa kordinasi pemerintah setempat,menyebar ke seluruh lokasi di Kampung dengan peralatan persenjataan lengkap,dan melakukan sosialisasi untuk mencari informasi terhadap masyarakat tanpa melibatkan pihak-pihak Pemerintah setempat, kepala suku atau tetua adat dan tokoh Gereja serta pihak lainnya , membuat masyarakat kampung Ibele bersama semua elemen masyarakat menjadi bingung dan takut karena merasa tidak bebas dan terancam oleh kehadiran TNI
Masyarakat juga menekankan kepada sekelompok orang yang mengklaim diri sebagai masyarakat Ibele dan meminta penempatan pos militer atas dasar situasi ini harus segera berhenti, masyarakat juga menuntut kepada pemerintah distrik setempat untuk segera membuka ruang musyawarah,dan mengharapkan semua pihak kader, tokoh Gereja, tokoh tokoh pemimpin dan pemerintah serta seluruh masyarakat untuk dapat hadir membahas masalah kehadiran militer tersebut dan segera menghentikan aktivitas Militer TNI di wilayah masyarakat sipil khususnya di Distrik Ibele, masyarakat tidak menerima kehadiran militer dan pembangunan pos militer di Ibele serta aktivitas militer yang menempati kampung, karena membuat warga setempat takut dan merasa terancam dan sulit untuk beraktivitas karena merasa terus dimata-matai sehingga tidak ada kenyamanan dengan kehadiran militer Indonesia di perkampungan warga sipil setempat. Seluruh elemen masyarakat menolak kehadiran TNI dan menyampaikan bahwa " cukup ditempat lain saja TNI bikin kacau dan mengganggu masyarakat, kami di sini tinggal bersatu dengan alam dan Allah jadi kami tidak mau kehidupan kami terganggu dengan aktivitas militer Indonesia yang selalu berlaku semena-mena dan sewenang-wenang terhadap warga sipil atau masyarakat "
Admin : KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar