Masyarakat Menuntut Untuk Segera Tarik Militer Dan Hentikan Pembangunan Pos Militer Di Distrik Angguruk, Yahukimo
Yahukimo, KNPBnews ,Pembangunan Pos Militer Indonesia oleh Pangkogabwilhan III Bangun Pos TNI di Distrik Angguruk kabupaten Yahukimo di anggap mengganggu kenyamanan dan keselamatan warga sipil di distrik Angguruk, Kamis (01/05)
Penempatan pos militer Indonesia di distrik Angguruk pasca pembunuhan seorang guru oleh TPNPB di distrik Angguruk, kabupaten Yahukimo
Menurut laporan yang diterima dari pekerja kemanusiaan independen kepada KNPB 8, bahwa warga sipil yang mengungsi pasca operasi militer yang terjadi hingga saat ini masih berada didalam hutan-hutan, pihak Militer Indonesia yang hendak melakukan pemanggilan pengungsi agar pulang kembali ke kampung adalah hal yang keliru,sebab warga sipil yang mengungsi ke hutan diakibatkan oleh kehadiran militer Indonesia yang melakukan operasi militer di distrik Angguruk.
Hingga saat ini nasib para pengungsi belum diketahui pasti, apakah jaminan keselamatan dan kebutuhan mereka sudah terpenuhi atau belum, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak masyarakat,agar nasib pengungsi di Angguruk bisa mendapatkan jaminan perlindungan dan keamanan.
Masyarakat distrik Angguruk dan Yahukimo menolak kehadiran militer karena menimbulkan trauma dan ketakutan, sehingga masyarakat menuntut agar penempatan pos TNI di Angguruk dan pendropan Militer di Yahukimo harus di tarik dan diberhentikan.
Admin: KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar