Sabtu, 22 Februari 2025

Rumah Dan Fasilitas Umum Dibakar, Warga Sipil Melarikan Diri Dari Tempat Pengungsian Ke Hutan Belantara Di Yuguru Akibat Operasi Militer

 Rumah Dan Fasilitas Umum Dibakar, Warga Sipil Melarikan Diri Dari Tempat Pengungsian Ke Hutan Belantara Di Yuguru Akibat Operasi Militer 


Nduga , KNPBNews Sabtu, (22/02) Pengungsian terus terjadi ,warga sipil di Nduga kembali harus mengungsi ke dalam hutan , dikarenakan pengiriman personil terus meningkat di Papua, penambahan 450 personil Militer di Nduga kembali terjadi, pengiriman dilakukan semenjak 13 February lalu, pendropan dilakukan menggunakan Helikopter ke beberapa titik kampung di Nduga, Papua 


 Semenjak pengiriman dilakukan, operasi militer Indonesia terus meningkat di Nduga,di beberapa kampung seperti di Yuguru,Paro dan beberapa kampung lainnya di Nduga. Dalam aktivitas operasi yang dilakukan Militer TNI melakukan penembakan secara brutal, Mereka melakukan operasi ke dalam rumah-rumah warga sipil ,  menginterogasi  ibu-ibu dan anak-anak kecil ,  Pemimpin Gereja Klasis Yordan Nyamuk Karunggu, mahasiswa dan masyarakat yang ada dengan menggunakan todongan senjata dan ancaman,serta penyiksaan. 


Salah satu  tindakan sangat tidak patut dan upaya penyiksaan yang dilakukan oleh Militer Indonesia adalah mereka menyuruh seorang mama menterjemahkan Alkitab bahasa Nduga  dan kemudian menertawakan ibu yang membaca alkitab tersebut.


Dalam operasi yang dilakukan menurut laporan,bahwa militer Indonesa mendirikan pos-pos militer di Yuguru dan mendirikan 3 Kodim yang digunakan sebagai gudang senjata, bom mortir dan roket serta peralatan tempur lainnya. Operasi dan pemantauan lewat udara pun terus dilakukan menggunakan drone yang dipersenjatai dengan Bom 


Dalam operasi yang dilakukan Militer Indonesia banyak rumah warga sipil yang dibongkar dan papan-papan ,seng serta balok milik rumah warga yang dibongkar digunakan untuk membangun pos militer ,  Dinas Kesehatan dan SD 1, Dinas Kecamatan Mebarok ,dan rumah seorang  seorang pendeta juga dijadikan pos militer, , semua barang-barang warga sipil see setempat dirampas oleh militer Indonesia, hewan peliharaan seperti babi dan ayam ditembak secara brutal sehingga semua warga melarikan diri ke hutan belantara. 




Pengungsian terus terjadi , banyak warga sipil dari beberapa kampung di Nduga terpaksa harus melarikan diri ke hutan , karena di bunuh,diancam, diinterogasi dan siksa, Aktivitas Operasi Militer Indonesia yang membabi-buta dengan kekerasan dan penyiksaan semakin meningkat di Papua,  kejahatan kemanusiaan yang semakin tinggi terjadi karena kehadiran TNI Polri, hal ini harus segera dihentikan semua pihak-pihak kemanusiaan internasional, dewan HAM,perlu mendesak agar Investigasi harus segera dilakukan . Banyak warga sipil menjadi korban kejahatan dan kebrutalan Militer Indonesia , tingkat pengungsian terus bertambah di seluruh wilayah di Papua terlebih di kabupaten Nduga, ancaman keberlangsungan hidup dan keamanan warga sipil berada di bawah tekanan Militer Indonesia yang kejam, pembunuhan dan penyiksaan, penangkapan sewenang-wenang terhadap warga sipil tidak bersenjata adalah pelanggaran Hukum internasional dan tindak kejahatan Kemanusiaan.Hentikan Pendropan Militer Indonesia ,dan tarik semua Militer organik dan non-organik yang ada di Papua, jika tidak demikian kejahatan kemanusiaan akan terus lahir dan warga sipil di Papua akan terus menjadi korban dan akan terus bertambah.


Admin : KNPB News 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak

 Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak ILAGA, KNPBnews , Senin,23 Juni...