Jumat, 15 Agustus 2025

Memperingati New York Agreement KNPB Mnukwar  : Tinjau New York Agreement Dan Gelar Referendum Si West Papua 



Mnukwar - KNPBnews,  Jumat 15 Agustus 2025 waktu tepat Jam 06:00 Wit Anggota KNPB Mnukwar, Mahasiswa, Masyarakat dan Organisasi Perlawanan lainnya menuju ke titik kumpul di Amban Mbamar, Mnukwar Papua Barat. 


Sementara. sekitar Pukul 07.00 - WIB keamanan, intelijen,bantpol polsek polres dan Polda menggunakan mobil motor,sedang kumpul di depan Polsek amban banyaknya 20 personel dan 15 motor lebihnya pantauan semua mata jalan masa aksi menuju ke tempat aksi mimbar bebas.


Pukul 08.00 WIB – masa mulai berkumpul di depan kampus UNIPA Koordinator lapangan Kotius Tabuni melakukan pengarahan singkat terkait jalannya aksi mimbar bebas dan penekanan prinsip damai.


Pukul 08.30 WIB – Massa membentangkan spanduk bertuliskan “15 Agustus 1962 – New York Agreement Mengabaikan Suara Rakyat Papua” serta poster penolakan rasisme membuka doa pembukaan aksi mimbar bebas.


Pukul 09.00 WIB – Orasi pertama disampaikan anggota KNPB secara bergantian yang dikomandoi oleh KNPB wilayah mnukwar mengenai sejarah perjanjian New York Agreement 1962 di kota New York secara sepihak antar Amerika, Belanda dan Indonesia yang di fasilitas oleh UNTEA,pada waktu itu,dan dampak buruk yang mengalami terhadap rakyat Papua. Pukul 09.30 WIB – Orasi dilanjutkan oleh anggota KNPB wilayah dan sektor menekankan isu rasisme terus tumbuh yang masih dialami rakyat Papua.


Pukul 10.00 WIB – Massa memulai orasi politik bergantian menyanyikan dan meneriakkan yel-yel “Papua merdeka,menyanyi, baca puisi,dan Hapuskan rasisme dan Diskriminasi bagi rakyat Papua aktivis pejuang kemanusiaan di Tanah air west Papua . Pukul.10.30 anggota inteljen Polda Papua Barat datang dan ambil gambar masa aksi yang sedang ambil gambar jau dari 3- 10 meter . Pukul.11.00 WIT,orator dan pengacara mengarakan masa duduk di bawah terik hujan aspal menyampaikan orasi politik dan memberikan kesempatan kepada wankawan gerakan perjuangan pembebasan ditanah air


Pukul,11 sampai 12.00 WIT, pengacara berikan kesempatan kepada BP KNPB wilayah mnukwar untuk Orasi politik dan membacakan pernyataan sikap sebagai berikut. 

1. Rakyat Papua menyampaikan sikap kepada Pemerintah Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, dan PBB terkait hak politik mereka yang dideklarasikan pada tahun 1961 di bawah pemerintahan Belanda.

2. Mereka menuntut agar Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas operasi TRIKORA 19 Desember 1961 yang dianggap menciderai hak politik mereka yang diakui oleh Belanda dan berdasarkan Piagam PBB.

3. Rakyat Papua meminta agar Pemerintah Indonesia menghentikan operasi militer di Papua, mencari penyelesaian konflik secara damai, dan dengan martabat.

4. Rakyat Papua menyarankan agar Indonesia, Belanda, dan PBB meninjau kembali isi New York Agreement tahun 1962 untuk penyelesaian status wilayah West Papua karena masih menolak hasil PEPERA 1969 dan mengklaim 1 Desember 1961 sebagai hari kemerdekaan mereka.

5. Pepera 1969 tidak sesuai dengan New York Agreement, rakyat Papua menolak klaim kedaulatan Indonesia di Papua.

6. Komite Nasional Papua Barat mendesak peninjauan proses Pepera 1969 oleh Pemerintah Indonesia, Belanda, dan PBB.

7. KNPB menekankan perlunya referendum di Papua yang demokratis dan diawasi oleh PBB untuk mengakhiri konflik selama 63 tahun.


Dimikian Pernyataan sikap politik bangsa Papua ditujukan kepada Pemerintah Indonesia, Belanda, dan PBB.


Pukul 12.15 WIB – Aksi ditutup dengan doa dan foto bersama masa aksi dan korlap kotius Tabuni menyampaikan seruan untuk terus mengawal memperjuangkan kedaulatan bagi bangsa west Papua dengan cara-cara damai di atas tanah kita sendiri ,Pukul.12.30 Aksi mimbar bebas berlangsung damai, mendapat pengawalan aparat pemantauan dan menarik perhatian media lokal. Tidak ada insiden bentrok atau penangkapan masa aksi.


Admin : KNPB News 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

80 Tahun Indonesia Di Papua , Pengungsian Warga Sipil Akibat Konflik Bersenjata Terus Meningkat 

Intan Jaya - KNPBnews ,  Warga sipil di Intan jaya mengungsi akibat konflik bersenjata , kontak tembak antar TPNPB dan TNI pada 16 - 17 Agus...