Rabu, 02 April 2025

Kampung Soanggama Dibombardir Oleh Militer Indonesia Dari Udara, Warga Mengungsi

Kampung Soanggama Dibombardir Oleh Militer Indonesia Dari Udara, Warga Mengungsi

Jayapura, 02 April 2025


Foto: Warga Setempat Saat Melihat Kondisi Lingkungan Setelah Dibom

Pekerja kemanusiaan independen melaporkan kepada media KNPB News bahwa telah terjadi serangan bom di Kampung Zanamba dan Soanggama di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada tanggal 28-30 Maret 2025, serangan bom tersebut dilakukan oleh militer pemerintah indonesia dengan dua unit pesawat pemburu berbadan besar dan kecil sekitar pukul 17.00 sore. 

Ledakan bom yang sangat besar di areal perkampungan warga sipil di Distrik Hitadipa, telah mengakibatkan ketakutan dan kekwathiran yang mendalam bagi masyarakat sipil sehingga warga terpaksa melarikan diri ke hutan dan Kota Sugapa untuk mencari perlindungan akibat konflik bersenjata antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan militer pemerintah Indonesia yang saat itu sedang melakukan misi operasinya di Intan Jaya sejak tanggal 27/3 setelah sebuah unit kendaraan taktisnya diserbu oleh penembak liar sehingga mengakibatkan kendaraan militer mengalami bocor di dindingnya. Pasukan TPNPB melalui Juru Bicaranya, Sebby Sambom, mengklaim bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh pihak militer Indonesia untuk menjalankan misi operasinya di Intan Jaya.

Operasi Militer tersebut mengakibatkan terjadinya baku tembak antara kedua belah pihak setelah bertemu di Kampung Zanamba yang mengakibatkan seorang pasukan militer Indonesia tewas yakni, Pratu Fuat Siregar.


Hutan Lindung Rusak Akibat Serangan Bom

Dalam serangan bom yang dilancarkan oleh otoritas militer pemerintah Indonesia melalui pesawat militer dan drone bom di enam titik ledakan telah mengakibatkan kerusakan hutan dan perkebunan warga, lihat foto diatas.

Serangan Bom dan rentetan tembakan dari atas udara kebawa yang tak pandang bulu dalam serangan tersebut telah mengakibatkan warga sipil dari Distrik Hitadipa dan warga sipil dari Kampung-kampung tetangga di Distrik Sugapa ikut mengungsi ke Kota Sugapa. Lihat foto dibawa.

Pengungsi Intan Jaya 29 Maret 2025

Dalam laporan yang disampaikan oleh pekerja kemanusiaan independen mengatakan bahwa konflik bersenjata antara TPNPB dan Militer Indonesia telah meningkat di tahun 2019 sampai sekarang ini, terlebih khususnya warga yang berada di Hitadipa masih trauma, akibat sebuah penyiksaan dan penembakan terhadap Pendeta Yeremias Zanambani yang juga selaku penerjemah alkitab berbahasa Moni, pembunuhan itu dilakukan oleh seorang anggota TNI, Alpius Hasim Madi, wakil komandan Koramil Hitadipa pada 19 September 2020. Kasus tersebut telah mengakibatkan trauma yang mendalam sehingga seluruh warga dari anak bayi, balita, orang dewasa dan lansia pun mengungsi karena takut menjadi sasaran penyiksaan dan penembakan oleh TNI.


Dok KNPB Intan Jaya 

Terkait dengan situasi para pengungsi di Intan Jaya sejak Maret 2025 hingga saat ini para pekerja kemanusiaan independen belum dapat melaporkan jumlahnya korban dan terkait kerusakan rumah dan harta benda lainnya. Sebab situasi masih tegang antara kedua belah pihak sehingga para pekerja kemanusiaan independen belum bisa bekerja secara bebas untuk mendatakan seluruh korban dan fasilitas yang rusak akibat ledakan bom.

Pekerja kemanusiaan independen juga mendesak agar kedua belah pihak untuk segera menarik diri dari wilayah sipil di Distrik Hitadipa dan Sugapa yang terkena dampak konflik, agar pihak-pihak terkait bisa membantu korban konflik berupa pakaian dan obat-obatan.


Admin: KNPB News 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak

 Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata Antara TPNPB Dan Militer Pemerintah Indonesia Di Kabupaten Puncak ILAGA, KNPBnews , Senin,23 Juni...