Bahaya Etnosida: Larangan Penggunaan dan Penggolongan Atribut Busur Panah Sebagai Alat Tajam, Adalah Upaya Penghilangan Budaya Orang Papua
KNPBnews, 01/02/2025 . Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu , S.I.K tidak bisa sewenang-wenang mengeluarkan Himbauan pelarangan membawa alat budaya Orang Asli Papua seperti Panah,Busur , atau alat berkebun seperti Parang dan Kapak . Hal tersebut termasuk tindakan mencederai budaya Orang Papua yang pada dasarnya hidup dalam tradisi berburu dan berkebun, sedangkan untuk busur dan panah adalah alat budaya yang menunjukkan simbol jati diri orang Papua, yang sering digunakan dalam acara-acara kebudayaan,dan termasuk kedalam atribut orang budaya Papua,lebih khususnya orang-orang Papua bagian pegunungan.
Jika upaya Kapolres Nabire untuk menertibkan keamanan, cukup menindaklanjuti pelaku-pelaku kejahatan saja , Kapolres dalam hal ini tidak bisa seenaknya memberikan sanksi hukum apalagi terhadap penggunaan alat-alat atribut kebudayaan, dalam kehidupan sehari-hari orang Papua membawa Panah, Busur,dan alat kerja kebun seperti Parang dan Kapak,sekop, adalah sebuah hal yang biasa.
Mentertibkan alat-alat budaya tidak menjamin kejahatan tidak akan terjadi dilingkungan masyarakat, seharusnya Pak Kapolres dalam hal ini lebih menegaskan kepada pihak-pihak aparat yang sering menyalahgunakan Senjata api, pistol dan sebagainya karena sudah banyak kasus-kasus penembakan khususnya di wilayah Nabire, terhadap warga sipil yang ada yang ditembak oleh oknum-oknum aparat yang bebas membawa Senjata Api dan sering menembaki masyarakat sipil .
Tindak kekerasan dan kejahatan yang sebenarnya sering dilakukan oleh aparat terhadap masyarakat, sehingga perlu adanya penegakan hukum dan penegasan terhadap aparat sendiri untuk tidak berlaku semena-mena .
Keputusan Kapolres Nabire yang mengeluarkan himbauan pelarangan membawa alat tajam termasuk busur dan panah adalah tindak penghilangan budaya orang Papua dan mencederai hak-hak orang Papua dalam mempertahankan atribut budaya dan menghancurkan identitas orang Papua.
Ini adalah bentuk Etnosida terhadap orang Papua , dimana penghilangan kebudayaan asli orang Papua, sengaja dilakukan untuk menghilangkan eksistensi orang asli Papua dan identitas diri orang Papua sebagai bentuk penjajahan yang dengan sistematis sengaja dijalankan agar orang Papua tidak memiliki identitas sebagai sebuah bangsa dan melupakan tradisi serta kebudayaannya sendiri, yang kemudian akan digantikan oleh peradaban baru yang bukan milik orang Papua.
Admin: KNPB News

Tidak ada komentar:
Posting Komentar