Foto : jemaat GIDI di Kampung Atenar dan Kampung Alutbakon (Rabu 25/12/2024 ) beribadah Natal di Halaman Rumah ( dok Jubi )
Warga Jemaat GIDI Efesus Sape di kampung Mimin Distrik Oksop , Kabupaten Pegunungan Bintang Tidak diperbolehkan Kembali ke Kampung untuk Beribadah dan Merayakan Natal oleh TNI ( Militer Indonesia ) .
KNPBnews,31/12/2024, Warga Kampung Mimin yang sempat mengungsi karena ketakutan akibat kehadiran Militer Indonsesia pada akhir November 2024 lalu ingin kembali ke dalam kampung dan ingin beribadah merayakan natal akan tetapi dilarang oleh TNI yang sampai saat ini masih berada di dalam kampung dan menguasai kampung tersebut dengan alasan kampung tersebut ada dalam Zona merah .
Sehingga warga kampung Mimin terpaksa harus mengungsikan diri ke kerabat dan keluarga yang berada di beberapa kampung terdekat untuk dapat melakukan ibadah . sebab Gereja dan Kantor Distrik dikuasai , di isi dan dijadikan pos militer oleh TNI .
Menurut salah Vikaris Paroki Gereja Katolik Roh Kudus Mabilaboi Oksibil, Pastor Kletus Togodli Pr, pada senin ( 30 / 12/2024 ) menyampaiakan bahwa
“ warga kampung Mimin tidak bisa masuk ( mereka yang kembali dari pengungsian) ”
Banyak warga sipil yang mengungsikan diri ke ibu kota , kampung terdekat bahkan ke dalam hutan-hutan sampai hari ini terpaksa harus menjalani ibadah dan merayakan natal dengan situasi dan kondisi yang tidak nyaman , beberpa kampung yang pada saat itu mengungsi ada dari Kampung Oksop, Kampung Oktumi, Kampung Atenar dan Kampung Alutbakon di Distrik Oksob . kondisi warga kampung yang mengungsikan diri ke kampung terdekat dan ibu kota saat ini masih aman akan tetapi yang berada dalam hutan-hutan tidak dapat dipastikan keadaannya hingga saat ini . demikian yang disampaiakan oleh Pastor Togodli .
Masyarakat meminta kepada Pemerintah Negara Republik Indonesia untuk segera Tarik semua pasukan Militer TNI dari Distrik Oksop karena keadiran Tentara ( TNI ) memberikan rasa trauma dan tidak nyaman dalam aktivitas . karena saat beraktivitas tentara selalu menahan ,memeriksa dan menanyai warga masayarakat setempat bahkan melarang warga masyarakat untuk melakukan aktivitas ibdah.
Umat GIDI di Distrik Oksop dengan terpaksa harus merayakan Natal di halaman rumah, karena Gereja mereka di jadikan tempat penjagaan oleh TNI .
Dengan melihat situasi ini bahwa keberadaan Militer Indonesia sangat mengancam keamanan dan ketenangan warga sipil bahkan dalam aktivitas peribadatan pun di larang hal ini sangat melanggar hak-hak sipil warga yang adalah korban pengungsi di wiliyah konflik bersenjata. seharusnya mereka mendapat jaminan dan diberikan ruang aman dan kebebasan untuk dapat menggunakan fasilitas tempat peribadatan merekan untuk merayakan hari besar umat Kristiani sama seperti seluruh umat Kristen di dunia .
Mendesak kepada Pemenerintah Negara Republik Indonesia untuk segera tarik militer di Pegunungan Bintang dan memberikan jaminan serta hak-hak sipil pagi para pengungsi warga sipil di Pegunungan Bintang adalah hal yang penting untuk menjadi perhatian bersama .
Admin : KNPB News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar