AKSI DEMO DAMAI SOLIDARITAS PELAJAR WEST PAPUA (SPWP) MENOLAK PROYEK STRATEGIS NASIONAL

 

          Foto : Masa Aksi solidaritas Pelajar West Papua (SPWP)

AKSI DEMO DAMAI SOLIDARITAS PELAJAR WEST PAPUA (SPWP) MENOLAK PROYEK STRATEGIS NASIONAL 

KNPBNews , Dogiyai, Senin, 13/01/2025. 

Aksi demontrasi damai menolak segala bentuk kebijakan Pemerintah Negara Republik Indonesia diantaranya adalah Proyek Strategis Nasional ( PSN ) di atas tanah Papua, yang dilakukan oleh Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP ) , pada hari Senin 13 Januari 2025 , juga menyampaikan beberapa statement dan pernyataan sikap. 

Aksi yang dilakukan dimulai pukul 7.30 pagi dari masing-masing titik kumpul. Dalam kegiatan aksi yang berlangsung hingga sekitar jam 11:05 massa aksi diarahkan oleh korlap umum menuju titik kumpul yaitu Lapangan Umum Teoh Makai Moanemani. Sesudah sampai di titik aksi massa melakukan orasi-orasi secara bergantian terhadap perwakilan dari setiap undangan, partisipan , simpatisan dan fraksi-fraksi perjuangan yang Juga hadir bersama dalam aksi demontrasi damai tersebut.

Dalam aksi tersebut SPWP menyerukan 3 tuntutan antara lain, 

yang pertama Pelarangan penjualan MIRAS yang belum diperdakan oleh DPRD Kabupaten Dogiyai.

Ke dua Menolak Transmigrasi Lokal dan Nasional yang ditempatkan di Dogiyai dan di seluruh Papua.

Dan ketiga yaitu Menolak Proyek Strategi Nasional (PSN) yang akan beroperasi di Papua Tengah (NABIRE SEBANYAK 14 PERUSAHAAN ,PANIAI 7 PERUSAHAAN,INTAN JAYA 6 PERUSAHAAN,

MIMIKA 5 PERUSAHAAN, PUNCAK 4 PERUSAHAAN, PUNCAK JAYA 4 PERUSAHAAN, DOGIYAI 3 PERUSAHAAN, DAN DEIYAI 1 PERUSAHAAN) 

SPWP yang tergabung dari beberapa daerah di wilayah Meepago yaitu ( Nabire, Dogiyai dan Deiyai) juga ikut berkolaborasi menyuarakan aksi ini dan mengambil salah satu titik aksi tepatnya di Tokapo (depan SMKN 1 Dogiyai). 

Orasi-orasi kemudian disampaikan oleh beberapa perwakilan-perwakilan yg hadir dalam masa aksi tersebut di antaranya 

Seorang pelajar Perempuan bernama Nove Yobee dalam orasinya menyampaikan bahwa, "Negara sedang membungkam suara kita, Kemudian Indonesia sedang memaksakan rakyat Papua terutama generasi melalui pendidikan sedang mengindonesiakan orang Papua, kemudian melalui miras juga" , dilanjutkan dengan perwakilan dari seorang Pelajar menyampaikan Kemudian salah seorang pelajar laki-laki dengan sebutan Che Vanuatu juga berorasi dan menyampaikan bahwa "MIRAS dan transmigrasi adalah musuh kita bersama, persatuan keluarga hancur karena miras". 

 Orasi dilanjutkan lagi dengan perwakilan dari SPWP- MEEPAGO mewakili seluruh pelajar Meepago,oleh Ando Douw juga menyampaikan aspirasinya di kesempatan yang sama bahwa,

" Para pelajar west Papua telah sadar akan dampak-dampak dari Miras, Transmigrasi dan PT (perusahaan) yang akan masuk ke Dogiyai, makanya kami telah memobilisasikan massa ditingktan pelajar lalu ikut aksi ini dengan identitas pelajar yang jelas. Untuk diketahui semua orang tua dan kawan-kawan bahwa 

Kami para pelajar akan berlipat ganda dan akan memobilisasi masa dan akan turun di setiap aksi yang akan di laksanakan. Maka dari untuk para orang tua jangan pernah melarang kepada ade-ade saya untuk tidak mengikutsertakan dalam setiap aksi dengan identitasnya sebagai pelajar. Hari ini generasi emas yang akan menentukan masa depan Papua " ujarnya 

Dan kemudian aksi di akhir dengan pernyataan sikap , statement yang dikeluarkan oleh Solidaritas Pelajar West Papua menegaskan bahwa : 

1. Segera cabut izin 3 perusahaan besar yang akan beroperasi di Dogiyai.

2. Segera buat PERDA tentang pelarangan Miras di Dogiyai.

3. Hentikan PSN yang membabat habis hutan dan merusak tanah Papua.

4. Transmigrasi adalah bentuk nyata kolonialisme di Papua.

5. Kami butuh buku dan guru bukan eksavator dan senjata.

 Demikian statement yang dikeluarkan dalam aksi demontrasi damai oleh SPWP-MEEPAGO di Dogiyai, Papua . 

Admin : KNPB News